NewsLine

Selamat datang di blog GiastaGinting... Semoga blog ini bermanfaat bagi anda.

Kamis, 07 November 2013

Pemanfaatan TI di Indonesia

Teknologi Informasi
Abad ini adalah abad teknologi informasi. Batas-batas kewilayahan kini sudah tak ada lagi dalam konteks jaringan dunia maya. Dalam istilah yang dikemukakan oleh Ohmae, hal ini disebut borderless world. Istilah teknologi informasi merupakan kata majemuk yang mengacu pada teknologi penyampaian informasi secara lebih cepat, lebih luas jangkauannya dan lebih lama penyimpanannya.
Dalam perkembangannya, TI mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam pemerintahan dikenal istilah e-gov (electronic government) yang tujuannya mempercepat dan mempermudah akses pelayanan pemerintah kepada masyarakat maupun kepada para pegawainya. Di era serba digital ini, pelayanan publik meliputi pembuatan KTP, perizinan, akte kelahiran, perpanjangan STNK dan sebagainya tidak lagi memerlukan waktu berhari-hari. Berkat perkembangan teknologi yang semakin canggih ini, pelayanan publik menjadi sangat cepat dan mudah memperolehnya.
Lain halnya dengan daerah otonom yang belum berani berinovasi masih mengalami kendala dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya. Hal ini terjadi akibat masih belum diterapkannya sistem manajemen modern dan teknologi informasi. Tidak dipungkiri bahwa teknologi informasi berdampak pada semakin cepat dan mudahnya mendapatkan akses informasi.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan terminologi baru dalam dunia manajemen modern. Sebelum menerapkan TIK, teknologi sederhana sudah digunakan namun belum optimal dalam menunjang kegiatan manajemen perkantoran modern. Dengan semakin majunya teknologi umat manusia saat ini, pemerintah berupaya untuk mengadopsi teknologi ini untuk membantu para staf pemerintah meningkatkan kinerjanya.

Peranan Teknologi Informasi
Sebagaimana telah dijelaskan di muka, Teknologi Informasi memainkan peranan penting di berbagai sektor kehidupan. Manajemen yang memiliki tugas pencapaian tujuan yang mengedepankan aspek efektivitas dan efisiensi membutuhkan teknologi informasi guna mempersingkat waktu dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Saat ini teknologi informasi sudah memasuki taraf kemajuan yang luar biasa. Penemuan teknologi prosesor komputer yang sudah semakin cepat, semakin tingginya kecepatan Random Access Memory (RAM)  serta ruang harddisk yang semakin luas berdampak pada semakin cepatnya waktu start up dan response popups komputer.
Berbagai cara koneksi internet dapat menggunakan beberapa metode, antara lain:
Dial Up: Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan line telepon. Dengan menggunakan sebuah modem dial-up. Saat online [ connect ] maka telepon tidak dapat digunakan. Perhitungan pulsa telepon berjalan + biaya internet dari provider. max Kecepatan 56kb.
Broadband: Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan kabel tv, dengan menggunakan modem broadband. Saat online dapat sekaligus nonton tidak berpengaruh. Dan biaya lebih hemat cukup membayar abodemen tv cable + biaya internet provider untuk 24 jam online [ no limit ]. kecepatan mulai dari 64kb – 256kb.
ADSL: Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan line telepon juga. Namun ADSL menggunakan teknologi yang lebih modern. Saat online jalur telepon tidak terganggu, dapat digunakan dalam kebersamaan. Biaya cukup membayar provider internet dengan sistem perhitungan berdasarkan besarnya kilobyte yang digunakan, koneksi 24 jam online. Kecepatan mencapai 512kb.
Handphone: Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan handphone. Dapat dihubungkan melalui Bluetooth maupun usb cable data. Saat online jalur telepon juga tidak terganggu. Bisa menggunakan jaringan GSM maupun CDMA. GSM dapat lebih cepat dengan teknologi 3G atau bahkan teknologi terbaru high speed 3,5G. Sedangkan CDMA menggunakan teknologi CDMA 2000 1x hampir setara dengan 3G. Perhitungan biaya hampir sama semua yaitu menggunakan sistem perhitungan per kilobyte. Kecepatan mulai dari 64kb – 2mb. Bahkan saat ini koneksi melalui jaringan wireless sudah menggunakan teknologi tercanggih yaitu jaringan 4G.
Dalam prakteknya, Teknologi Informasi dapat dijadikan alat bantu untuk mempersingkat jalur birokrasi. Di Kantor Perijinan Terpadu (KPT) Sragen, Jawa Tengah Teknologi Informasi digunakan sebagai media untuk mempercepat dan mempermudah proses pembuatan KTP dan layanan perijinan lainnya. KPT menggunakan sistem online yaitu dengan menerapkan sistem jaringan internet Wide Local Area Network atau Wide Area Network. Dengan sistem ini KPT dapat tersambung secara online dengan seluruh kecamatan. Jadi, warga yang akan membuat KTP cukup datang ke kecamatan, mengisi formulir pembuatan KTP, duduk untuk difoto, selesai dan tinggal bayar yang besarannya tidak lebih dari 5000 rupiah saja.
A.   Manajemen Perkantoran Modern
Manajemen Perkantoran
Perumusan Arthur Grager “Office management is the function of administering the communication and record service of an organization.” (Manajemen perkantoran adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat dari suatu organisasi).
Perumusan William Leffingwell & Edwin Robinson “Office management as a function, is the branch of the art and science of management which is concerned with the efficient performance of office work, whenever and wherever that work is to be done.”
(Manajemen perkantoran sebagai sesuatu fungsi adalah cabang dari seni dan ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, bilamana dan di manapun pekerjaan itu harus dilakukan).
Perumusan Hal Nourse “It seems to me that office management in the broader sense might embrance, not only the generallyaccepted service service functions, but also the arise of functional control administratrive direction of most clerical and paperwork.” (Tampaknya bagi kami manajemen perkantoran dalam arti lebih luas dapat mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang telah diterima pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang mengenai kontrol fungsional dan pengarahan administratif terhadap kebanyakan pekerjaan kertas dan tulis).
Perumusan Edwin Robinson “Office management is concerned with the direction and supervision of office work. ” (Manajemen perkantoran berkenaan dengan pengarahan dan pengawasan terhadap pekerjaan perkantoran).
Perumusan William Spriegel & Ernest Davies “Office management is the overall direction of clerical activities as distinguished such activities as transportation, manufacturing, warehousing, and sales.” (Manajemen perkantoran adalah pengarahan menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas tulis sebagaimana dibedakan dari aktivitas-aktivitas seperti pengangkutan, kepabrikan, pergudangan dan penjualan).
Perumusan George Terry “Office management can be defined as the planning, controlling, and organizing of office work, and actuating those performing is so as to achieve the predetermined objective. It deals with the life cycle of business information, and retention, if of permanent value, of destruction if obsolute.”
(Manajemen perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan,  pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta menggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebiih dahulu. Ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaannya melalui pemeliharaan, penyebaran, dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya kalau usang).
Setelah mengemukakan rumusan dari beberapa ahli, The Liang Gie kemudian mengemukakan rumusannya mengenai manajemen perkantoran. Dikatakannya: “Dengan demikian, pada pokoknya manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi, dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal. Hal atau sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah office work (pekerjaan perkantoran)“. Dari berbagai rumusan mengenai manajemen perkantoran jelas yang terkandung di dalamnya meliputi rangkaian kegiatan:
tata penyelenggaraan;
pelaksanaan secara efisien;
pengendalian, pengawasan dan pengarahan;
perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, dan
penggerakan.

Manajemen Modern
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) mengartikan perkataan modern dengan “terbaru” “mutakhir”, “sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan jaman”.
Dalam hal kantor, maka sifat, sikap dan cara berpikir serta bertindak sebagaimana disebutkan dalam istilah modern adalah berkenaan dengan penanganan data/informasi. Perkantoran modern mempunyai ciri-ciri memiliki bangunan dan tata ruang yang baik, menggunakan alat dan perlengkapan termasuk mebeler yang tepat; para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya berdisiplin, profesional memiliki sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan jaman. Kantor modern juga mendayagunakan biaya, menerapkan tata laksana yang demokratis, efektif, efisien, produktif, berkeadilan, dan perlakuan manusiawi.
Tidak jarang setiap kali mendengar perkataan perkantoran modern terbayang suatu bangunan kantor yang megah, bahkan gedung pencakar langit. Perkantoran modern juga sering digambarkan sebagai kantor yang segala kegiatannya serba dikomputerkan (computerized). Perubahan besar memang telah terjadi dalam lingkungan perkantoran. Geoffry Mills dkk (1990) menegaskan dalam bukunya “Modern Office Management” bahwa teknologi baru terus mengalami kemajuan, terutama dalam bidang “komunikasi dan pengelolaan data” (alih bahasa oleh F.X. Budiyanto, 1991).
Tahap perkembangan sistem informasi manajemen (SIM) di sebagian besar instansi pemerintah kita saat ini tampaknya sampai pada tahap SIM dengan dukungan pemrosesan data elektronik (electronic data processing, computer). Di satu pihak tahapan ini bagi sebagian instansi sedang menuju atau mungkin sudah sampai pada tahap berikutnya, yaitu tahapan SIM berdasarkan komputer (computer based system). Namun, di lain pihak kenyataan masih banyak kantor-kantor pemerintah kita belum masuk ke tahap dukungan komputer, terutama di kota-kota kecil atau di daerah-daerah terpencil.

B.   Produktivitas Kerja Pegawai
Produktivitas adalah ukuran output dari suatu proses produksi, per satuan dari input. Sebagai contoh, produktivitas buruh secara tipikal diukur sebagai perbandingan output per jam kerja pegawai, satu satuan. Produktivitas dapat disusun sebagai ukuran dari efisiensi teknis atau rekayasa produksi.
Produksi merupakan proses mengkombinasikan berbagai material input (barang-barang) dan input non material (perencanaan, tahu-bagaimana) agar membuat sesuatu untuk konsumsi (output). Metode penggabungan input produksi dalam proses pembuatan output disebut teknologi. Teknologi dapat digambarkan secara matematis dengan fungsi produksi yang menjelaskan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi dapat digunakan sebagai ukuran kinerja relatif ketika membandingkan teknologi-teknologi.
Fungsi produksi merupakan paparan sederhana mekanisme pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dibatasi sebagai peningkatan produksi dari suatu bisnis atau bangsa (apapun yang diukur). Biasanya diungkapkan sebagai persentase pertumbuhan tahunan yang menggambarkan pertumbuhan output perusahaan atau produk nasional (per bangsa). Pertumbuhan ekonomi ril (sebagai kebalikan dari inflasi) terdiri dari dua komponen. Kedua komponen ini merupakan kenaikan dalam input produksi dan kenaikan produktivitas.

Sumber
http://karnas633.blogspot.com/2012/10/contoh-makalah-teknologi-informasi.html?m=1


Analisis:

Produktivitas yang diukur dari daya guna (efisiensi penggunaan personal sebagai tenaga kerja). Produktivitas ini digambarkan dari ketepatan penggunaan metode atau cara kerja dan alat yang tersedia, sehingga volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia. Hasil yng diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan uang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Me