PROPOSAL SKRIPSI
METODOLOGI PENELITIAN
” Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas Ekonomis dan Rentabilitas
Modal Sendiri Untuk Menilai Kinerja pada PT. Fastfood Indonesia, Tbk. ( KFC )”
OLEH:
M.RIZKI WANAHDI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TAHUN 2009
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Pada umumnya suatu perusahaan
didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang
menguntungkan atas usaha yang dilakukan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Dengan laba ini dapat digunakan perusahaan untuk tambahan pembiayaan dalam
menjalankan usahanya, dan yang terpenting adalah sebagai alat untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Laba hanya bisa diperoleh dengan adanya kinerja yang baik dari perusahaan itu sendiri.
Untuk itu penilaian terhadap perusahaan sangat penting dan bermanfaat, baik
bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan yang berkepentingan terhadap
perusahaan yang bersangkutan. Bagi suatu perusahaan kinerja dapat digunakan sebagai alat ukur dalam menilai keberhasilan usahanya, juga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan dimasa yang akan
datang. Sedangkan bagi pihak luar perusahaan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi terhadap perusahaan yang
bersangkutan.
Untuk mengetahui kinerja suatu
perusahaan dapat dilihat dari aspek keuangan dan aspek non keuangan. Dari aspek
non-keuangan, kinerja dapat diketahui dengan cara, mengukur tingkat kejelasan
pembagian fungsi dan wewenang dalam struktur organisasinya, mengukur tingkat
kualitas sumber daya yang dimilikinya, mengukur tingkat kesejahteraan pegawai
dan karyawannya, mengukur kualitas produksinya, mengukur tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap perusahaan serta dengan mengukur tingkat kepedulian
perusahaan terhadap
lingkungan sosisal sekitarnya.
Penilaian kinerja melalui aspek
non-keuangan relatif lebih sulit
dilakukan, karena penilaian dari satu orang berbeda dengan hasil penilaian
oranglain. Sehingga dalam penilaian kinerja kebanyakan perusahaan menggunakan aspek keuangan.
Analisiskeuangan yang sering
digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan adalah analisis rasio
keuangan. Dengan analisis rasio keuangan akan dapat diketahui tingkat
likuiditas, tingkat solvabilitas dan tingkat rentabilitas perusahaan.Dengan
mengetahui tingkat suatu perubahan, maka akan dapat diketahui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan jaminan harta
lancarnya.
Tingkatlikuiditas ini sangat berguna bagi perusahaan khususnya kreditur yang memberikan kredit jangka pendek. Pada tingkat solvabilitas, akan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam
memenuhi semua kewajibannya dengan jaminan harta yang dimilikinya, tingkat solvabilitas ini sangat berguna bagi
kreditur, untuk memberikan kredit jangka pendek maupun jangka panjang. Dan dengan mengetahui rentabilitas,
maka akan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
modal yang dimilikinya, hal inisangat penting untuk mengetahui efisiensi suatu
perusahaan.
Jadi dengan
mengetahui tingkat likuiditas,
solvabilitas dan rentabilitas suatu perusahaan, maka akan dapat diketahui
keadaan perusahaan yang bersangkutan, apakah perusahaan tersebut baik atau buruk sehingga dapat diperkirakan tentang kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Munawir (2004 : 64),
mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan
merupakan dasar untuk dapat mengintrepretasikan kondisi keuangan dan hasil
operasi suatu perusahaan.Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan,termasuk data tentang perubahan-perubahan
yang terjadi dalam jumlah rupiah, prosentase serta trendnya, penganalisa
menyendiri bahwa rasio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan
mengintretasikan posisi keuangan suatu perusahaan.
Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau pertimbangan atau perimbangan (mathematical relationship) antara
suatu terntu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa
beruapa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada
penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka
rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.
Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran dalam rangka
memperluas jaringan usaha secara cepat. Dengan demikian, franchising
bukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang sama kuatnya, sama
strategisnya dengan cara
konvensional dalam mengembangkan usaha. Bahklan sistem franchise
dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut pendanaan, SDM dan manajemen, kecuali kerelaan pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Franchising
juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan
produk kepada konsumennya melalui tangan-tangan franchiser.
Di Indonesia franchise
dikenal sejak tahun 70an ketika
masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen, dan Burger King, yang perkembangannya
terlihat sangat pesat dimulai sekitar 1995. Data Deperindag pada 1997 mencatat
sekitar 259 perusahaan penerima franchise di Indonesia tapi usaha franchiseini mengalami kemerosotan ketika terjadi krisis moneter. Para penerima franchise asing terpaksa
menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok sangat dalam. Hingga tahun 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal
itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabili ditandai dengan
perseteruan para elit politik. Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah air
mengalami perkembangan yang sangat pesat
Perkembangan bisnis waralaba atau
franchise saat ini memicu pertumbuhan ekonomi yang sehat dan membuka kesempatan
lapangan kerja baru. Serta mempermudah peluang pengadaan kesempatan bisnis
kepada khalayak luas.
Krisis ekonomi
global membuat bisnis waralaba sedikit mengalami penurunan. Dari data yang ada,
tahun 2007 kemarin omzet waralaba bisa mencapai Rp 81 Trilyun. Pada tahun 2008
omzet naik signifikan mencapai 10 - 15 %. Untuk tahun ini hanya diprediksi
meningkat 5 %, ini dikarenakan
menurunnya daya beli masyarakat. Hingga saat ini total bisnis
waralaba di Indonesia mencapai 360 franchise baik lokal maupun asing.
Selama beberapa tahun franchise terus mengevaluasi diri dengan
menempatkan posisi sebagai pembawa gagasan bisnis yang berbekal semangat
kewirausahaan, Serta menyimpan potensi luar biasa terkait pengembangan
perekonomian rakyat
Dalam kondisi ekonomi yang tak terduga dan
ketidakadanya kepastian yang dipengaruhi oleh krisis global yang
berkepanjangan, peningkatan inflasi dan penurunan GDP, PT. Fast Food
Indonesia tetap memperoleh profitabilitas dan pertumbuhan yang konsisten.
Berdasarkan laporan keuangan KFC tahun 2008, penjualan naik sebesar 27,3%
menjadi Rp. 2,023 triliun, pembukaan restoran baru bertambah 31 outlet di
hamper 90 kota diseluruh Indonesia. Laba ditingkat restoran naik menjadi 32,6%
dan laba Perseroan secara keseluruhan sebelum pajak naik menjadi 16,5%.
Selain itu hasil penjualan pada 2008 naik menjadi
2,023% menjadi Rp. 2,023 triliun, lebih tinggi dari Rp. 1,590 triliun pada
tahun 2007. peningkatan tersebut berasal dari kenaikan rata-rata harga jual
yang terjadi pada tahun 2008 sebesar 17%, penjualan restoran baru, dan
pertumbuhan dari restoran dan fasilitas yang sudah hadir. Peningkatan pun
terlihat pada sejumlah indicator lain, laba bersih sebelum pajak tahun 2008
naik menjadi Rp. 167,90 milyar atau naik 16,5% dari Rp.144,16 milyar pada tahun
2007.
Harga pokok penjualan sebagai persentase penjualan
sedikit turun dari 38,8% pada tahun 2007 menjadi 38,6% pada 2008, sedikit
menaikan margin laba kotor. Beben usaha meningkat menjadi Rp. 1,100 triliun
dari Rp. 838,81 milyar pada 2007 atau sekitar 31,2% disebabkan oleh tekanan
harga dari inflasi dan ketentuan upah minimum yang baru dari pemerintah.
Aktiva meningkat menjadi Rp.784,76 milyar pada tahun
2008 dari Rp. 629,49 milyar pada tahun 2007 atau kenaikan 24,7% hasil dari
investasi secara terus-menerus untuk melakukan ekspansi jaringan restoran
perseroan. Aktiva tak lancar meningkat Rp. 81, 57 milyar atau 21% pada tahun
2008, sementara aktiva lancar meningkat Rp. 73,69 milyar atau 30,6% pada tahun
2008. arus kas masuk bersihtahun 2008 Rp. 37,45 milyarhanya setengah dari
kenaikan Rp. 76,48 milyar yang dihasilakn pada tahun 2007.
Kewajiban meningkat Rp. 50,08 milyar atau 19,9% dari
Rp. 252,13 milyar pada tahun 2007 menjadi Rp. 302,21 milyar pada tahun 2008.
kewajiban lancar naik sebesar Rp. 40,25 milyar atau 21,4%, tetapi peningkatan
luar biasa pada aktiva lacar secara dramatis mingkatkan current ratio dari
128% menjadi 137,9 % di tahun 2008. perbandingan hutang jangka panjang denagn
ekuitas turun dari 17% menjai 15,4% di tahun 2008.
Beban pokok penjualan meningkat 26,7% dari Rp. 617,10%
menjadi Rp. 781,63 milyar di tahun 2008. beban uasah meningkat hamper 31,2%
dari Rp. 838,81 milyar menjadi Rp. 1,100 triliun pada tahun 2008
Berdasarkan data dan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul laporan akhir yang di susun penulis adalah : “Analisis Rasio
Likuiditas, Rasio Rentabilitas Ekonomis dan Rentabilitas Modal Sendiri Untuk
Menilai Kinerja pada PT. Fastfood Indonesia, Tbk. ( KFC ) “
- Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
diuraikan ditas maka peneliti merumuskan permasalahan dalam peneliti adalah :
“Bagaimana kinerja PT.
Fastfood ndonesia, Tbk (KFC) berdasarkan analisis likuiditas dan rentabilitas
?”.
- Tujuan
Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah
yang ingin di teliti oleh peneliti maka yang menjadi tujuan dari penelitian
adalah :
“Untuk
mengetahui kenerja PT. Fastfood Indonesia, Tbk (KFC) dilihat dari rasio
likuiditas dan rasio rentabilitasnya.”
- Manfaat
Penelitian
Adapin manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman yang pastinya berguna diwaktu yang akan datang.
- Bagi perusahaan yang bersangkutan, diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk kebijakan kebijakan
perusahaan pada periode-periode selanjutnya.
- Bagi pihak-pihak lain,diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat
untuk menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan
dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- Landasan
Teori
- Pengertian
Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu
proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan
menurut Standar Akuntansi Keuangan:“Laporan keuangan merupakan bagian
dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai
cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan
juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian diatas laporan
keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap,
dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada
manajemen.
Penyusunan laporan keuangan
disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon,
nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang
asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga
dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Ada beberapa definisi laporan
keuangan keuangan yang dikemiukakan oleh para ahli yaitu :
- Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu
perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan
ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan (J. Fred
Weston & Thomas E. Copeland, 1994: 24). Laporan keuangan adalah
laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang
menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
- Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai unluk meneliti
kondisi kesehatan perusahaan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba
rugi, ikhtisar laba ditahan, dan laporan posisi keuangan, (Sawir
,2001.: 2).
- Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi, yang meliputi
neraca, perhitungan rugi laba dan laba vang ditahan. laporan perubahan
posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan, (Harnanto, 1987:9).
- Laporan keuangan menurut Munawir adalah laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi vang dapat digunakan sebagai
alat unluk berkomunikaxi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak vang berkepentingan dengan utau aktivitas
pcrusahaann tersebut, (2000: 2) .
Laporan keuangan diharapkan
disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan
kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan
tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan
kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan.
Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk
mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan
harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap
perusahaan tertentu.
Ada banyak laporan keuangan yang
dikeluarkan perusahaan, tetapi yang umum digunakan adalah :
- Laporan
Laba Rugi
Munawir
mendefinisikan laporan rugi laba adalah:"Laporan rugi laba merupakan sualu
laporan yang sistemalis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh
organisasi suatu perusahaan selama periode tertentu. (2000:26) ".
Menurut
Harnanto, Laporan rugi/ laba adalah:"Suatu laporan yang disusun dengan
tujuan untuk memberikan informasi tentang hasil usaha dan perusahaan, selama
jangka waktu yang tercakup dalam laporan tersebut, (1984:1) ".
Adapun bentuk Laporan Laba - Rugi
ini yakni :
- Single
Step (Langkah Tunggal)
- Multiple
Step (Langkah Ganda)
AdapunpenyajianLaporanLaba - Rugi
iniharusmemenuhi :
- Beban atau Biaya disajikan berdasarkan klasifikasi sifat / fungsinya
didalam perusahaan.
Beban atau biaya itu dapat digolongkan dalam : - Beban atau biaya yang berhubungan langsung
dengan usaha ex : Biaya Penjualan, Biaya Adm. Umum
- Beban atau biaya yang tdk berhubungan lansung
dengan usaha ex : Biaya Bank, Selisih Kurs.
- Laporan Laba - Rugi disajikan secara komparatif
- Neraca
Munawir menyatakan bahwa:"Neraca adalah laporan yang sistematis
tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu laporan yang disusun pada suatu
saat tertentu, (2000:13) ".
Menurut Harnanto, neraca adalah:"Suatu laporan yang disusun
dengan maksud untuk menunjukkan keadaan (posisi) finansial perusahaan pada saat
(tanggal tertentu, (1984: I) ".
Bentuk meraca yang ada pada perusahaan-perusahaan tidak ada yang seragam,
bentuk dan susunannya tergantung pada tujuan yang akan dicapai. Bentuk
neraca yang lazim digunakan adaiah sebagai berikut:
- Bentuk skontro, dimana semua aktiva tercantum
sebelah kiri/debet dan hutang serta modal tercantum sebelah kanan/kredit.
- Bentuk vertikal, dalam bentuk ini semua aktiva
nampak dibagian atas yang selanjutnya diikuti hutang jangka pendek,
hutang jangka panjang serta modal.
- Laporan
Perubahan Laba Ditahan
Laporan
Perubahan Laba Ditahan menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan dan dividen
yang dibayarkan selama satu periode sehingga menyebabkan perubahan laba
ditahan.
- Laporan
Arus Kas
Laporan Arus Kas merupakan ringkasan arus kas selama satu periode. Laporan
ini menunjukkan perubahan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi,
investasi dan financial sehingga posisi/saldo kas berubah.
Tujuan yang paling utama dari Laporan Arus Kas ini adalah untuk memberikan
informasi penting atau yang relevan mengenai penerimaan-penerimaan dan pengeluaran-pengeluaran
kas selama periode berjalan. Adapun bentuk penyajian Laporan Arus Kas ini
dibagi menjadi empat, yakni :
- Diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Operasi seperti Penjualan
Tunai, Pelunasan Hutang, Pembayaran Biaya-biayanya.
- Diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Investasi seperti
menginvestasikan dana yang tidak terpakai
- Diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Pendanaan seperti dana pinjaman
dari luar perusahaan (Hutang Jangka panjang)
- Disesuaikan
dengan bisnis perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar