Skripsi, skripsi dan skripsi lagi wah
pokoknya kalau sudah ngebahas masalah ini bisa mumet dach jadinya so
pasti ya ga..?? Untuk berbagi Ilmu berikut contoh sistematika penulisan
proposal skripsi dibawah ini, disini merupakan contoh saja agar bisa
diberikan atau juga merupakan bentuk kepedulian kita dalam membantu
mengerjakannya. Sehingga beban tugas dalam penyusunan skripsi ini bisa
dipermudah dan tidak menjadikan beban lainny. Berikut contoh penulisan
proposal skripsi seperti yang tertera dibawah ini:
Contoh
Proposal Skripsi
Tuliskan judul skripsi yang telah diajukan ke Dosen Pembimbing misalkan judulnya yaitu:
Analisis Makna Implisit Pada Novel Harry Potter and The Prisoner
Of Azkaban Karya J. K. Rowling Dan Terjemahannya
diajukan untuk dipertahankan dalam Sidang Ujian Sarjana Jurusan Sastra Inggris Fakultas
Sastra Universitas Padjadjaran
Aldo Elam M
H1D96210
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INGGRIS
BANDUNG 2001
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Analisis Makna Implisit pada Novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban Karya J. K. Rowling dan Terjemahannya.
Objek penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung makna
implisit pada novel tersebut. Kalimat yang mengandung makna implisit
diambil sebagai data dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif
komparatif. Novel yang berjudul Harry Potter and the Prisoner of Azkaban ini ditulis oleh J. K. Rowling dan dialihbahasakan oleh Listiana Srisanti ke bahasa Indonesia dengan judul Harry Potter Dan Tawanan Azkaban.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari penerjemahan makna implicit dari bahasa sumber ke dalam
bahasa sasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) makna implisit
harus diterjemahkan secara eksplisit apabila sistem dalam bahasa sasaran
mengharuskannya, namun (2) makna implisit dapat juga diterjemahkan
secara eksplisit apabila sistem bahasa sasaran memungkinkannya, yang
terakhir adalah (3) makna implicit harus diterjemahkan eksplisit jika
menyebabkan ketaksaan atau ketidakjelasan makna dalam hasil
terjemahannya.
Untuk mempermudah dalam persetujuan dari
dosen mengenai skripsi yang akan kita bahas lebih baik dalam pengajuan
proposal skripsi ditunjukan sistematikanya seperti contoh dibawah ini:
DAFTAR ISI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
1.5 Kerangka Pemikiran
1.6 Metode Penelitian
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makna
2.1.1 Perubahan Makna
2.1.2 Jenis Makna
2.2 Makna Implisit
2.2.1 Makna Referensial Implisit
2.2.1.1 Referen Persona
2.2.1.2 Referen Demonstratif
2.2.1.3 Referen Komparatif
2.2.2 Makna Organisasional Implisit
2.2.2.1 Kata Substitusi
2.2.2.2 Kalimat Elipsis
2.2.2.3 Kalimat Pasif
2.2.3 Makna Situasional Implisit
2.2.3.1 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya
2.2.3.2 Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
2.2.3.3 Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Terjadinya Komunikasi
2.2.3.4 Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
2.3 Penerjemahan
2.3.1 Metode Penerjemahan
2.3.2 Penerjemahan Makna Implisit
BAB III OBJEK PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Makna Referensial Implisit
4.1.1 Referen Persona Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.1.2 Referen Persona Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Persona
4.1.3 Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.1.4 Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Demonstratif
4.1.5 Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.1.6 Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Komparatif
4.2 Makna Organisasional Implisit
4.2.1 Kalimat Elipsis Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.2.2 Kalimat Elipsis Diterjemahkan Menjadi Kalimat Elipsis
4.2.3 Kalimat Pasif Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.2.4 Kalimat Pasif Diterjemahkan Menjadi Kalimat Pasif
4.2.5 Kata Substitusi Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.2.6 Kata Substitusi Diterjemahkan Menjadi Kata Substitusi
4.3 Makna Situasional Implisit
4.3.1 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna tuasional Akibat Faktor Budaya
4.3.2 Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara Eksplisit 65
4.3.3 Makna Situasional Implisit karena
Gerakan Isyarat saat Ujaran Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional
karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
4.3.4 Makna Situasional Implisit yang
Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi diterjemahkan Menjadi Makna
Situasional yang Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi
4.3.5 Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi diterjemahkan Secara Ekplisit
4.3.6 Makna Situasional Implisit Akibat
Hubungan Penutur dan Penanggap Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional
Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
BAB V SIMPULAN
SYNOPSIS
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA
Pada tahap selanjutnya yaitu
penulisan pada bab pertama, penulisan proposal skripsi dalam bab ini
lebih mengutamakan dari garis beras yang tertera dalam skripsi yang akan
diajukan sehingga persetujuan itu akan lebih cepat terealisasi adapun
sistematikan penulisannya seperti contoh dibawah ini yaitu berisikan
antara lain:
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Penerjemahan sangat mutlak diperlukan
dalam era informasi dan komunikasi yang bergerak cepat seperti saat ini.
Proses penerjemahan dan hasil-hasilnya dapat dilihat tersebar dalam
segala bidang, mulai dari bidang pendidikan sampai hiburan. Buku, film
dan berbagai media pembawa informasi lainnya yang dibuat tidak dalam
bahasa asli memerlukan suatu proses penerjemahan. Penerjemahan sendiri
merupakan suatu proses penyampaian informasi dari bahasa sumber ke dalam
padanan yang sesuai pada bahasa sasaran.
Suatu hasil penerjemahan dapat dianggap
berhasil apabila pesan, pikiran, gagasan, dan konsep yang ada dalam
bahasa sumber dapat disampaikan ke dalam bahasa sasaran secara utuh. Hal
ini akan sulit dilakukan karena adanya perbedaan pada sistem bahasa dan
budaya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Seorang penerjemah yang
baik tidak hanya harus dapat mengatasi perbedaan sistem bahasa dan
budaya, tetapi ia juga harus dapat menangkap pesan implisit atau amanat
yang ada di bahasa sumber dan menyampaikannya kembali ke dalam bahasa
sasaran. Hal ini menjadi penting karena keutuhan suatu teks sedikit
banyak dipengaruhi oleh adanya pesan atau makna implicit yang terdapat
didalamnya.
Untuk dapat menangkap pesan implisit
dengan baik, diperlukan kemampuan untuk mengenali berbagai macam makna
dan cara-cara menerjemahkannya. Di dalam teks, ada kalanya makna tidak
disampaikan secara eksplisit. Makna-makna yang seperti ini disebut
dengan makna implisit atau tersirat. Berikut adalah contoh makna
implisit:
“So when you told her, you were actually face to face with her?”
“Yes”
“In a position to see her reaction to the news?”
“Yes”
Jawaban dari kedua kalimat pertanyaan di atas adalah “Yes”.
Kedua kata tersebut persis sama, tetapi apabila dilakukan pengkajian
lebih lanjut lagi ternyata makna implicit yang terkandung dalam kedua “Yes” tadi
berbeda satu dengan lainnya. Penerjemah yang baik harus terampil dalam
menangkap berbagai makna implicit yang terdapat pada sebuah teks.
Kemampuan ini mutlak diperlukan agar tidak terjadi ketaksaan sehingga
pembaca yang membaca hasil terjemahan berupa novel ini tidak mengalami
kebingungan dalam memahami pesan novel tersebut. Penyampaian makna
implisit tadi ke dalam bahasa sasaran juga merupakan hal yang tidak
kalah pentingnya. Hal-hal inilah yang telah memotivasi penulis untuk
meneliti lebih dalam lagi mengenai masalah makna implisit dalam
terjemahan.
I.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah baik tidaknya penerjemahan makna implisit pada novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban karya
J.K. Rowling. Dalam analisis akan dibahas penerjemahan makna implisit
dari bahasa sumber (bahasa Inggris) ke terjemahannya dalam bahasa
sasaran (bahasa Indonesia). Juga yang akan dilihat adalah upaya-upaya
yang dilakukan penerjemah dalam mengalihbahasakan berbagai bentuk makna
implisit sehingga keutuhan teks dan makna yang ingin disampaikan tetap
terjaga. Sebagai landasan penelitian, penulis mengambil teori mengenai
makna implicit milik Larson yang dikutip dari buku Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence. Dalam
buku ini Larson membagi makna implisit menjadi makna implisit
referensial, makna implisit organisasional dan makna implisit
situasional. Dalam menerjemahkan ketiga jenis makna implisit tadi
dibutuhkan keterampilan untuk mencari padanannya dan kemampuan untuk
membuat keputusan yang tepat dalam menentukan apakah makna tadi akan
diekplisitkan atau tidak. Sehubungan dengan hal
tersebut ada tiga masalah yang dikaji dalam skripsi ini:
- Menerjemahkan makna implisit referensial. Dalam menerjemahkan makna
implicit referensial penerjemah harus mengetahui referen yang dimaksud
terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah penerjemahan ini harus
dieksplisitkan atau tidak.
- Menerjemahkan makna implisit organisasional. Dalam menerjemahkan
makna implisit organisasional struktur bahasa yang dipakai harus
diperhatikan. Apabila struktur bahasa tersebut mengimplisitkan sesuatu
maka harus dipertimbangkan mengenai perlu tidaknya untuk
mengeksplisitkan hal tersebut ke dalam bahasa sasaran.
- Menerjemahkan makna implisit situasional. Situasi yang terjadi pada
saat ujaran merupakan kunci dalam menerjemahkan makna implisit
situasional. Apabila dirasakan situasi yang dimaksud sudah cukup jelas
maka makna implisit tersebut tidak perlu dieksplisitkan.
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui makna implisit referensial, makna implisit organisasional dan
makna implisit situasional yang ada di novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban dan
terjemahannya, juga untuk mengetahui bagaimana ketiga makna tersebut
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia serta untuk mengetahui
penyesuaian yang diperlukan oleh penerjemah dalam menyampaikan
makna-makna implisit tadi ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa
sasarannya sehingga dapat ditarik simpulan secara umum mengenai
penerjemahan makna implisit dalam novel tersebut.
I.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk memahami
mengenai penerjemahan makna implicit sehingga seorang penerjemah dapat
belajar lebih banyak mengenai makna implisit dan berbagai teknik untuk
menerjemahkan makna implisit dengan baik tanpa menimbulkan ambiguitas
atau kerancuan. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu
terbentuknya penerjemahan yang lebih baik, khususnya untuk penerjemahan
yang berhubungan dengan makna implisit.
I.5 Kerangka Pemikiran
Seorang penerjemah harus dapat menjaga
keutuhan teks yang diterjemahkannya. Salah satu cara untuk tetap menjaga
keutuhan teks adalah dengan memperhatikan benar-benar berbagai
penggunaan makna implisit pada teks yang dibuat oleh pengarang.
Penerjemah juga harus dapat memindahkan makna-makna implisit yang ada
pada suatu teks dengan piawai sehingga apa yang dimaksudkan oleh
pengarang dapat disampaikan tanpa distorsi kepada pembaca dalam bahasa
sasaran. Larson membagi makna implisit menjadi tiga macam yaitu: makna
referensial implisit, makna organisasional implisit dan makna implisit
situasional (1984: 34-37). Analisis akan dibagi berdasarkan ketiga macam
makna implisit ini. Makna referensial implisit dapat ditemukan dalam
kalimat yang memiliki pronomina persona, pronomina posesif, dan
pronomina refleksif terutama yang dalam kata-kata seperti it, he, she, they,. Juga ditemukan dalam kata demonstratif seperti this atau that. Artikel the juga merupakan salah satu kata yang memiliki makna implisit, demikian pula halnya dengan kata-kata komparatif seperti some, most, different, dan more.
Kalimat yang mengandung makna implisit organisasional dapat ditemukan
dalam susunan kalimat elipsis dan kalimat pasif sistem bahasa sumber.
Selain itu dapat juga ditemukan dalam kalimat yang memiliki kata
substitusi seperti one, did, so, do, dan not.
Sedangkan makna situasional implisit
ditemukan dalam situasi percakapan. Situasi yang dimaksud adalah
hubungan antara penutur dan penanggap, latar belakang budaya, tempat
berlakunya proses komunikasi, waktu terjadinya ujaran, usia dan jenis
kelamin, situasi sosial penutur dan penanggap, praduga yang muncul dalam
situasi berkomunikasi dan gerakan isyarat yang terjadi selama proses
komunikasi berlangsung. Dalam skripsi ini faktor-faktor yang cukup
banyak tadi akan dibatasi sehingga analisis makna situasional implisit
terdiri dari empat bagian, yaitu makna implisit yang timbul akibat
faktor budaya, gerakan isyarat, waktu dan tempat komunikasi, serta
hubungan penutur dan penanggap. Untuk menganalisis penerjemahan makna
implisit, penulis mengumpulkan berbagai data dan membahasnya sesuai
dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran sehingga dapat diketahui
apakah penerjemahan tersebut telah sesuai dengan aturan yang berlaku
pada bahasa sasaran, timbul tidaknya kerancuan dan terjaga tidaknya
keutuhan teks asli.
I.6 Metode Penelitian
Metode yang diambil dalam peneltian ini
adalah metode deskriptif dan komparatif. Masalah yang terkumpul pada
data akan diklasifikasikan untuk kemudian dibahas secara objektif. Lalu
dibandingkan dan dianalisis berdasarkan teori-teori yang diuraikan pada
Bab II. Analisis akan menjelaskan apakah cara penerjemahan makna
implisit pada data tidak menimbulkan kerancuan makna, cukup jelas untuk
dipahami, telah sesuai dengan aturan pada bahasa sasaran dan juga tidak
menyimpang dari teori-teori yang berlaku.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis
menggunakan metode penelitian studi pustaka, yaitu dengan membaca dan
mempelajari buku-buku yang erat kaitannya dengan pembahasan masalah
sehingga diperoleh berbagai teori dan referensi yang mendukung
penganalisisan data. Penelitian ini banyak dilakukan di perpustakaan
yang ada di kota Bandung. Perpustakaan-perpustakaan tersebut antara lain
perpustakaan Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra UNPAD, perpustakaan
Ekstensi Fakultas Sastra UNPAD dan koleksi umum UPT perpustakaan ITB.
Sedangkan waktu yang diperlukan dalam membuat penelitian ini kurang
lebih empat bulan.
Memasuki pada bab selanjutnya yaitu
bab ketiga, penulisan proposal skripsi itu dibuat inti permasalahan yang
akan diangkat saja tidak mengutamakan atau membuat garis berasanya
tetapi hanya berisikan apa saja yang akan dibahas serta hal tersebut
akan mempermudah kita dalam penyususnannya, seperti contoh dibawah ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan menjelaskan tentang:
- Pengertian Makna
- Perubahan Makna
- Jenis Makna
2. Makna Implisit
- Makna Referensial Implisit
- Referen Persona
- Referen Demonstratif
- Refere n Komparatif
- Makna Organisasional Implisit
- Kata Substitusi
- Kalimat Elipsis
- Kalimat Pasif
- Makna Situasional Implisit
- Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya
- Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
- Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
3. Penerjemahan
- Metode Penerjemahan
- Penerjemahan Makna Implisit
Pada bab ketiga lebih mengedepankan
tentang objek penelitian yang akan dilakukan sehingga bisa diketahui
oleh dosen pembimbing yang nantinya akan dilihat lebih jauh lagi.
seperti contoh dibawah ini:
BAB III
OBJEK PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas tentang objek penelitian.
Pada bab yang bisa dikatakan merupakan
bab isi yang terakhir, disini yang akan dibahas merupakan hal yang
menujuk atau mendukung dari skripsi yang diajukan sehingga penguatan
ataupun referensi dari skripsi itu dapat dipertahankan. Seperti contoh
dibawah ini dan sekali lagi hanya berisikan pada hal – hal yang akan
dibahas:
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan penelitian dan pembahasan mengenai penerjemahan makna implisit.
- Makna Referensial Implisit
- Referen Persona Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Referen Persona Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Persona
- Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Demonstratif
- Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Komparatif
2. Makna Organisasional Implisit
- Kalimat Elipsis Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Kalimat Elipsis Diterjemahkan Menjadi Kalimat Elipsis
- Kalimat Pasif Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Kalimat Pasif Diterjemahkan Menjadi Kalimat Pasif
- Kata Substitusi Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Kata Substitusi Diterjemahkan Menjadi Kata Substitusi
3. Makna Situasional Implisit
- Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Faktor Budaya
- Makna Situasional Implisit akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat
UjaranDiterjemahkan Menjadi Makna Situasional karena Gerakan Isyarat
saatUjaran
- Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat
KomunikasiDiterjemahkan Menjadi Makna Siuasional yang Disebabkan Waktu
danTempat Komunikasi
- Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Secara Eksplisit
- Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap.
Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Hubungan Penutur dan
Penanggap
Yups akhirnya selesai juga, inilah bab
terakhir yaitu bab kelima, tentunya berisikan kesimpulan dari yang sudah
dibahas semuannya, disini juga berisikan bagian lainnya seperti contoh
dibawah ini:
BAB V
KESIMPULAN
Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari bab-bab lainnya
Kesimpulan yang didapat mengenai penerjemahan makna implisit dalam sebuah novel adalah sebagai berikut :
- Makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila sistem dari bahasa target mengharuskannya.
- Makna implisit dapat diterjemahkan secara eksplisit jika sistem dari bahasa target memperbolehkannya.
- Makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila menimbulkan ketaksaan atau kekaburan makna pada bahasa target.
Selain itu pada bab ini juga berisikan antara lain:
SYNOPSIS
DAFTAR PUSTAKA
KUMPULAN DATA
I. Makna Referensial Implisit
I.1 Referen Persona
I. 2 Referen Demonstratif
I.3 Referen Komparatif
II. Makna Organisasional Implisit
II. 1 Kalimat Elipsis
II. 2 Kalimat Pasif
II. 3 Kata Substitusi
III. Makna Implisit
III.1 Makna Implisit Situasional (Budaya)
III.2 Makna Impilisit Situasional (Gerakan Isyarat)
III.3 Makna Implisit Situasional (Waktu dan Tempat Komunikasi)
III.4 Makna Implisit Situasional (Hubungan Penutur dan Penanggap, Usia dan
Jenis Kelamin)
http://faisal14.wordpress.com/2009/08/11/contoh-proposal-skripsi/