NewsLine

Selamat datang di blog GiastaGinting... Semoga blog ini bermanfaat bagi anda.

Minggu, 09 Oktober 2011

ISD (Ilmu Sosial Dasar)

A.ISD Sebagai salah satu MKDU



ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MATA KULIAH DASAR UMUM

Menghadapi masalah-masalah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi, demikian pula untuk memenuhi tutuntutan masyarakat dan negara , maka diselenggarakan program-program pendidikan umum. Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah :
1.     Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2.     Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yang timbul di dalam masyarakat Indonesia
3.     Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi
Pendidikan umum yang diselenggarakan oleh universitas dan institut kemudian dikenal dengan mata kuliah, yaitu: 1) Agama, 2) Kewarganegaraan, 3) Pancasila, 4) Kewiraan, 5) IBD dan 6) ISD.
Ilmu sosial dasar adalah salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan matakuliah wajib yang diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tujuan diberikannya mata kuliah ini adalah semata-mata sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah – masalah sosial yang terjadi dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar.




Secara khusus mata kuliah dasar umum bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang :
1.    Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.
2.    Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3.    Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral.
4.    Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat.

LATAR BELAKANG, PENGERTIAN DAN TUJUAN  ISD

Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin ikeilmuannya.
Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang memiliki seperangkat pengetahuan yang terdiri atas:
1.    Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis
2.    Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.
3.    Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan  yang mencerminkan kepribadian Indonesia
Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadai sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya. ISD sebagai mana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar disiplin ilmu tersendiri, tetapi menggunakan pengertian-pengertian ( fakta, teori, konsep) yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

ISD, sebagai bagian dari MKDU, mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya
Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah antara lain :
  1. Berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
  2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial laindalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri



Tegasnya ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan  sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa maalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat denan nailai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia itu terwujud. Menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah social. Contoh Pedagang kaki lima, untuk mencari nafkah demi kelangsungan hidupnya dan melayani masyarakat pada taraf tertentu, akan tetapi menurut para ahli perencanaan kota itu merupakan sebagai sumber kekacauan lalulintas dan peluang kejahatan.

















B.Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

Penduduk masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula. Masyarakat terbentuk karena penduduk.
Demikian puka hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu dari masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu. Penduduk dalam arti luas itu sering diistilahkan populasi dan disini dapat meliputi populasi hewan, tumbuhan dan juga manusia. Dalam kesempatan ini penduduk digunakan dalam pengertian orang-orang yang mendiami wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
Adapun masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Pranata sosial dimaksudkan sebagai perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
            Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai  semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan. Sehingga keterkaitan penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah saling berhubungan dan ketergantungan, jika tidak saling berhubungan contohnya tanpa adanya penduduk maka tidak akan ada masyarakat dan jika tidak adanya masyarakat maka kebudayaan itu sendiripun tidak ada.

PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA

               Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah “Thomas Robert Malthus”. Dalam edisi pertamanya “Essay Population “ tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik tolak dari hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya penduduk itu menurut deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk. Disamping itu ada juga yang berpendapat bahwa manusia itu dalam kehidupannya terkait dengan alam atau daerah dimana mereka hidup. Oleh karena itu penduduk dunia itu bertambah karena kelahiran lebih besar dari kematian.



DINAMIKA PENDUDUK
               Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk  dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
               Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Pn = (1 + r) n x  Po
Pn = jumlah penduduk yang  dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
 r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
 n  = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar
Sebagai contoh :
Tahun 1961 jumlah penduduk Indonsia 96 juta, dengan tingkat pertambahan penduduk 2,4 5, berapa penduduk Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001 penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96 juta = 248 juta

KOMPOSISI PENDUDUK

               Sensus penduduk biasanya dilakukan 10 tahun sekali oleh pemerintah. Komposisi penduduk suatu Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu, misalnya komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
-          Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
-          Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
-          Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan

PERSEBARAN PENDUDUK
         Kecenderungan  manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. . Itulah maka sejak masa purba daerah sangat subur selalu menjadi perebutan manusia, sehingga tidak salah lagi bahwa daerah yang subur ini kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk.
Daerah semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya.. prinsip tempat tinggal mendekati tempat bekerja yang secara langsung atau tidak, menimbulkan ketidakseimbangan penduduk ditiap-tiap daerah.

PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
            Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari  karya, rasa dan cipta masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasarakatan  alam arti luas., didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia.
Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.
Para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu:
  1. Unsur religi
  2. Sistem kemasyarakatan
  3. Sistem peralatan
  4. Sistem mata pencaharian hidup
  5. Sistem bahasa
  6. Sistem pengetahuan
  7. Seni


KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM

Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.

KEBUDAYAAN ISLAM
               Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita

KEBUDAYAAN BARAT
               Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan barat masuk ke negara tercinta ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahhan kolonialisme Belanda, tanah air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. DI pusat kekuasaan pemerintah Belanda, di kota-kota propintsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di kota-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama,t erdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
               Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasinya. Nilai dan sistem kaidah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas. suatu kaidah misalnya kaidah hukum memberikan batas-batas pada perilaku seseorang. batas-batas tersebut menjadi suatau ”aturan permainan” dalam pergaulan hidup.

PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI
            Untuk menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk peraturan – peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya saja kekuatan pengikatnya berbeda
Dr. Koentjaraningrat  membagi lembaga sosial/pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam  yaitu :
1.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
2.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions)
3.      Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
4.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
5.      Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic anda recreational institutions)
6.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
7.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutios)
8.      Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions)

PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR


A. LATAR BELAKANG

Manusia sebagai makhluk yang memiliki keterbatasan tentunya memiliki beberapa kebutuhan. Kebutuhan tersebut dibedakan antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer itu meliputi sandang, pangan dan papan. Dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia membutuhkan suatu keterampilan tertentu. Keterampilan tersebut bisa diperoleh dari pendidikan. Pendidikan adalah proses dimana seorang anak didik mengembangkan pengetahuan dan menambah wawasan disiplin ilmu. Pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu pendidikan formal, informal, dan non formal. Pendidikan formal dapat diperoleh dari sekolah, sedangkan informal dapat diperoleh dari les atau bimbingan dari lembaga, sedangkan non formal dapat diperoleh dari keluarga atau masyarakat sekitar.


Sekolah berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Serta meningkatkan harkat dan martabat seseorang tersebut.
Dalam lingkup sekolah, siswa merupakan komponen terpenting dalam proses belajar mengajar. Namun di sisi lain siswa sering memiliki masalah, baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun dari luar. Masalah yang berasal dari diri siswa itu sendiri misalnya kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan, sulit menerima pelajaran, merasa rendah diri, dan lain sebagainya. Sedangkan masalah yang timbul dari luar misalnya kondisi perekonomian, keluarga, dan lingkungan sekitar. Dan terkadang siswa tidak bisa menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya.
Untuk membantu menyelesaikan suatu masalah, siswa memerlukan seseorang yang dapar dipercaya untuk itu. Layanan Bimbingan Konseling (BK) sebagai salah satu komponen integral dari keseluruhan sistem pendidikan di sekolah mempunyai prinsip dasar yang kuat sebagai landasan pelaksanaannya. Sehingga layanan BK merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan setiap sekolah.

B. PENGERTIAN
Pengengertian BK menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam bukunya dasar-dasar penyuluhan (Surya, 1988) mengartikan bimbingan (layanan kepada siswa adalah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerusdari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dalam lingkungan.

C. TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

Tujuan yang ingin dicapai dalam layanan ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Untuk mengenal latar belakang pribadi siswa yang menjadi klien dalam studi kasus ini, serta memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajarnya, faktor-faktor penyebab dan penetapan kemungkinan pemecahan masalahnya, dan bagaimana seharusnya beradaptasi diri dengan lingkungan barunya tersebut.
2. Tujuan Khusus
1. Membantu klien mengetahui kesulitan dalam hal menerima pelajaran
2. membantu mencarikan solusi dalam pemecahan masalah klien
3. Membantu mengembangkan kemampuan belajar klien
4. Membantu klien mengatasi kesulitan menerima materi pelajaran,
5. Membantu mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri klien agar dapat dikembangkan secara optimal,
6. Menerima segala keluhan klien dan mencarikan solusi pemecahan masalahnya.


D. PENTINGNYA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

Layanan bimbingan merupakan suatu upaya untuk membantu siswa dalam pencapaian prestasi belajar semaksimal mungkin. Hala ini dapat terwujud apabila ada interaksi antara siswa dengan pemberi bimbingan tersebut, terutama bimbingan yang diberikan kepada siswa yang bermasalah tersebut.
Dengan adanya layanan Bimbingan Konseling (BK) yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan kali ini diharapkan akan berguna juga bagi lingkungan sekolah dan penghuni sekolah, antara lain:

1. Kepala Sekolah
2. Konselor (guru mata pelajaran BK)
3. Guru Pamong (mata pelajaran)
4.Wali kelas
5. Siswa (khususnya klien)
6. Orang tua siswa (khususnya orang tua klien

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Data merupakan sekumpulan informasi yang nantinya dapat digunakan untuk mencapai hasil yang valid dalam menyusun laporan studi kasus layanan Bimbingan Konseling ini. Untuk memperoleh data tersebut maka mahasiswa praktikan menggunakan metode atau teknik dalam pengumpulan data.
Adapun metode atau teknik dalam pengumpulan data antara lain sebagai berikut:

1. Angket
2. Daftar Check List
3. Observasi
4. Wawancara

F. ALASAN PEMILIHAN KLIEN

Untuk menetapkan siswa yang akan dijadikan klien dalam studi kasus ini diperlukan beberapa informasi tentang diri klien yang digunakan sebagai bahan pertimbangan. Berdasarkan metode observasi yang digunakan praktikan selama klien mengikuti kegiatan proses belajar mengajar mata pelajaran Kompetensi Kejuruan, Kelas X, Jurusan Gambar Bangunan, di dalam kelas maupun diluar kelas, mahasiswa praktikan beranggapan bahwa siswa tersebut memang tepat sebagai klien.
Adapun alasan yang mendasari pemilihan siswa tersebut adalah:
1. Klien terlihat lebih menonjol jika di bandingkan dengan siswi lainnya.
2. Klien kurang memahami arah dan tujuan masuk jurusan yang tengah ditempuh
3. Klien sering terlihat tidak memperhatikan pelajaran

4. Klien tidak pernah bertanya pada guru saat menemui kesulitan dalam pelajaran.
5. Klien merasa takut menghadapi ulangan, karena kurang memahami materi.
6. Klien kurang berkonsentrasi dalam pelajaran,bahkan todak jarang terlihat melamun.
7. Klien tidak akan memperhatikan pelajaran yang dirasa sulit, dan tidak berusaha untuk mencari solusinya.
8. Terlihat kurang aktif dalam kelas.


 A. IDENTIFIKASI KASUS

Hal yang pertama kali harus dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa yang menjadi klien perlu adanya identifikasi, identifikasi adalah melakukan perincian hal-hal yang merupakan suatu sebab terjadinya kasus yang terjadi pada siswa. Dalam identifikasi ini digunakan berbagai metode untuk mengetahui keseluruhan aspek kehidupan siswa yang bermasalah (klien).


2. Daftar Cek Masalah
Problem check list adalah daftar kemungkinan masalah yang disusun untuk merancang masalah yang pernah atau sedang dialami oleh siswa (klien) dengan tujuan agar klien dapat mengetahui masalahnya dengan baik dan memiliki pemahaman terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Problem chek list yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan sebuah daftar kemungkinan masalah yang disusun untuk merangsang/memancing masalah yang pernah atau sedang dialami klien.
 

3. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan dengan melihat tingkah laku siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung maupun saat jam pelajaran kosong atau diluar jam pelajaran yaitu pada jam istirahat sebelum dan sesudah pulang. Juga melalui media elektronik ketika di luar sekolah.


4. Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpul data yang berhubungan secara langsung dengan klien tersebut.


B. DIAGNOSIS
Diagnosis merupakan tahap untuk menentukan hakekat masalah yang dihadapi siswa yang bermasalah (klien). Adapun tujuan diadakan diagnosis ini adalah untuk menemukan dan mengetahui jenis kesulitan dan latar belakang kesulitan yang dihadapi oleh klien. Sehingga diperoleh hakekat masalah yang diperoleh oleh klien.


C. PROGNOSIS
Prognosis ini merupakan tahap memprediksi kerangka-kerangka permasalahan yang terjadi jika masalah klien tidak segera dibantu atau jika segera dibantu.

Mungkin kita bisa menggambarkannya dan mengerti apa yang dimaksud.

D. RENCANA PEMBERIAN BANTUAN (TREATMENT PLANNING)
Rencana tentang jenis bantuan ini dilakukan untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang dialami klien


E. PEMBERIAN BANTUAN (TREATMENT)
Setelah diketahui dari bab-bab sebelumnya tentang kondisi siswa klien bersama dengan permasalahannya, langkah selanjutnya yaitu pemberian bantuan pada siswa klien demi peningkatan prestasinya di waktu yang akan datang.


F. TINDAK LANJUT (FOLLOW UP)
Follow up adalah usaha yang dilakukan oleh konselor untuk mengikuti perkembangan klien setelah diberikan bantuan. Follow up/tindak lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah layanan bimbingan berhasil atau tidak. Tujuan dari tindak lanjut adalah untuk mengetahui keberhasilan diagnostik kesulitan belajar dan usaha bantuan yang telah diberikan.
Untuk mengetahui hasil treatment yang berhasil dilakukan pada klien, penulis membuat observasi lanjutan. 


PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Permasalahan siswa tergolong sangat berat, disebabkan banyak siswa tidak naik kelas karena sering membolos sekolah. Juga banyak siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah, seperti memakai seragam yang tidak sesuai dengan ketentuan dan banyak siswa yang merokok di warung depan sekolah.


2. Identifikasi kasus dapat diartikan sebagai suatu usaha atau cara yang dilakukan sebagai langkah awal dalam kegiatan layanan studi kasus kepada siswa. Kriteria yang dipakai dalam menemukan klien/siswa yang mempunyai masalah dalam penyusunan layanan bimbingan ini, adalah:
a. Malas belajar
b. Salah jurusan yang ditempuh
c. Kurang bisa memanfaatkan waktu luang untuk belajar
d. Hubungan yang kurang harmonis dengan orang tua
e. Rendahnya motivasi siswa


3. Metode yang digunakan dalam studi kasus ini, antara lain angket data pribadi siswa, observasi/pengamatan, wawancara, daftar cek masalah (DCM), dan checklist kebiasaan belajar.


4. Diagnosis Kasus
Diagnosis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui letak kesulitan, serta latar belakang masalah yang dihadapi siswa. Dari hasil pengumpulan data didapatkan bahwa latar belakang kesulitan belajar klien dapat dikelompokkan menjadi:
a. Mengetahui lokasi kesulitan siswa.
b. Mengetahui jenis kesulitan yang dihadapi siswa.
c. Mengetahui latar belakang kesulitan yang dialami siswa.
Dari data angket, wawancara dan observasi, dapat dirumuskan masalah pokok yang dialami siswa, sebagai berikut:
a. Malas belajar
b. Salah jurusan yang ditempuh
c. Kurang bisa memanfaatkan waktu luang untuk belajar
d. Hubungan yang kurang harmonis dengan orang tua
e. Rendahnya motivasi siswa
 

5. Rencana Jenis Bantuan
Rencana tentang jenis bantuan ini dilakukan untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang dialami klien. Rencana jenis bantuan yang akan diberikan adalah:
a. Mengajarkan kepada klien untuk berkonsentrasi dalam belajar dan mengikuti pelajaran di sekolah
b. Membangun motivasi untuk menyukai jurusan yang ditempuh
c. Membelajarkan siswa membuat daftar waktu untuk belajar
d. Membelajarkan kepada klien untuk memahami orang tua, contohnya memberitahu tentang suka duka orang tua mengurus keluarga
e. Menginformasikan tentang kelebihan-kelebihan yang ada pada jurusan bangunan
 

6. Pemberian Bantuan (Treatment)
Pemberian bantuan (treatment) yang berhasil diberikan pada klien, antara lain:
1. Mengajarkan kepada klien untuk berkonsentrasi dalam belajar dan mengikuti pelajaran di sekolah. Pada waktu pelajaran PDTB, penulis mendekati klien dan memberikan nasehat tentang kesulitan klien memahami materi pelajaran yang lain, apabila pelajaran dasar seperti PDTB tidak dikuasai.
Sebab, klien menyimak dengan baik pelajaran PDTB
2. Membangun motivasi untuk menyukai jurusan yang ditempuh.

3. Membelajarkan siswa membuat daftar waktu untuk belajar.
4. Membelajarkan kepada klien untuk memahami orang tua, contohnya memberitahu tentang suka duka orang tua mengurus keluarga.

B. SARAN

Dari hasil analisis layanan bimbingan siswa ini, penulis menyarankan kepada:
a. Siswa Kasus
1. Siswa hendaknya selalu berusaha mempelajari materi pelajaran yang berhubungan dengan perhitungan, karena perhitungan merupakan dasar dari teknik kejuruan
2. Siswa hendaknya berusaha untuk menyukai jurusan yang ditempuh, karena siswa sudah berkecimpung dengan jurusan gambar bangunan
3. Siswa selalu memperhatikan daftar waktu untuk belajar yang telah dibuat
4. Siswa hendaknya bisa bersikap lebih baik dan terbuka dengan orang tuanya agar setiap masalah bisa didiskusikan dan mendapat persetujuan atau nasehat dari orang tua.
5. Siswa hendaknya
b. Konselor Sekolah
Pihak konselor sekolah hendaknya terus memberikan layanan bimbingan pada siswa klien dalam kasus ini. Khususnya untuk lebih membangkitkan motivasi dan rasa percaya diri siswa klien pada jurusan yang ditempuhnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran.
c. Orang Tua
Orang tua hendaknya lebih bisa melakukan pendekatan kepada siswa, agar tercipta hubungan yang harmonis antara kedua orangtua siswa dengan siswa itu sendiri.
d. Guru Mata Pelajaran / Wali Kelas
Guru pengajar dan wali kelas sebaiknya memberikan perhatian dan nasehat pada klien untuk dapat lebih terbuka, memotivasi dan memperhatikan klien serta menciptakan hubungan kekeluargaan dengan para siswanya.


http://isroful.wordpress.com/2009/10/30/pemberian-motivasi-belajar-untuk-meningkatkan-minat-belajar-pada-siswa-kelas-x-gambar-bangunan-di-smkn-6-malang/







tes

awas gila!
Follow Me