NewsLine

Selamat datang di blog GiastaGinting... Semoga blog ini bermanfaat bagi anda.

Jumat, 03 Mei 2013

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI dan PENGERTIAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI



 1. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

a.      Definisi
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Chester I Barnard mendefinikasikan komunikasi adalah suatu alat dimana orang-orang yang bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan umum.

b.      Jenis Proses Organisasi
Dalam bahasan ini, di bicarakan pula mengenai proses-proses yang terjadi dalam organisasi (formal). Adapun mengenai proses-proses tersebut antara lain :
-          Proses mempengaruhi ( wewenang dan kekuasaan )
Suatu proses adalah setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan pengaruh menurut Scott dan Mitchell merupakan suatu transaksi sosial dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau kelompok orang lain untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Dalam hal ini suatu pengaruh sangat berhubungan dengan kekuasaan dan wewenang. Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempunyai pengaruh, sedangkan wewenang merupakan salah satu tipe dari kekuasaan.
Dalam proses mempengaruhi memcakup tiga unsur yaitu :
1.      Orang yang mempengaruhi ( O ).
2.      Metoda mempengaruhi  ( -> ).
3.      Orang yang dipengaruhi ( P ).
Secara singkat proses mempengaruhi dapat digambarkan sebagai berikut :
               O -> P
Metoda-metoda mempengaruhi tersebut, dilaukan dalam banyak konteks, hal ini benar terutama bila didasarkan pada kenyataan bahwa O dan P dapat ditafsirkan sebagai kelompok maupun individual. Oleh karena itu, daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan berikut :
1.      Antara perseorangan
2.      Kelompok dengan seseorang
3.      Kelompok dengan kelompok
4.      Seseorang dengan kelompok

Disamping bentuk-bentuk komunikasi yang bisa terjadi dalam suatu organisasi, bisa dilihat juga bagaimana komunikasi bisa dilakukan antara orang yang satu dengan orang yang lain.
Adapun cara-cara komunikasi dilakukan bisa melalui :
1.      Komunikasi langsung
Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam menyampaikna berita, laporan maupun perintah antara si pengirim berita (komunikator) kepada si penerima berita (komunikan) dilakukan secara langsung, sehingga kalau sipenerima berita melakukan  respon umpan balik yang terjadi juga diterima oleh sipengirim berita juga secara langsung pada saat itu juga.

2.      Komunikasi tidak langsung
Komunikasi yang terjadi jika dalam menyampaikan berita tidak dilakukan secara langsung, hanya melalui orang lain ataupun secara tertulis. Komunikasi ini mengakibatkan umpan balik yang terjadi juga tertunda.

3.      Komunikasi horisontal
Komunikasi ini terjadi apabila pesan, berita laporan maupun informasi yang disampaikan oleh si komunikator kepada si komunikan bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama karyawan maupun bertujuan untuk melakukan koordinasi dalam bekerja sama.

4.      Komunikasi formal
Kamunikasi yang dilakukan antara sesama anggota organisasi disesuaikan dengan urutan / tingkatan dalam struktur organiasasi. kalau komunikasi formal disampaikan dari atasan ke bawah kamunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan perintah. Akan tetapi kalau komunikasi dilakukan dari bawahan keatasan maka komunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan.

5.      Komunikasi informal (The Grapevine)
Komunikasi informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi. Komunikasi informal biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut kemulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organiosasi di mana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan periusahaan.  

c.      Kepimimpinan dalam organisasi
Kepimimpinan (leadership), adalah bagian tersendiri dari manajemen. Manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen memerlukan adanya kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha semua pekerja dalam mencapai semua tujuan organisasi, tanpa kepemimpinan hubungan antara tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang. Oleh karena itu kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses. Sebelum mencoba untuk menganalisa kedudukan kepemimpinan dalam suatu organisasi perlu ditelusuri dulu perkembangan teori kepemimpinan yaitu :
-          Teori sifat kepemimpinan
Analisa ilmiah tentang kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian pada para pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi, atau dukungan masyarakat. Keith davis mengihtisarkan ada empat ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi yaitu :
1. kecerdasan (intellegence)
2. kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (social maturity and breath)
3. motivasi dari dan dorongan berprestasi
4. sikap-sikap hubungan manusiawi.

2. Teori kelompok
Teori kelompok dalam kepemimpinan dikembangkan atas dasar ilmu psikolog sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya.
3. Teori situasional (contingency)
Pendekatan sifat maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional. Situasi – situasi tersebut digambarkan dalam tiga dimensi empirik yaitu :
a. hubungan pimpinan-anggota
b. tingkat dalam struktur tugas
c. posisi kekuasaan

4. Teori Path – Goal
Teori ini menganalisa pengaruh (dampak) kepemimpinan terutama perilaku pemimpin terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan empat tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin yaitu :
a. kepemimpinan direktif
b. kepemimpinan suportif
c. kepemimpinan partisipatif
d. kepemimpinan orientasi prestasi.


22.   PENGERTIAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


a.      Definisi
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan di antara berbagai alternatif yang mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaitan erat dengan semua fungsi-fungsi manajemen tradisional.

b.      Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan diinterpretasikan sebagai tercakup pada fungsi perencanaan manajemen, karena perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang, seperti penetapan tujuan, penentuan sumber daya yang digunakan dan pemutusan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Ada beberapa jenis pengambilan keputusan organisasi melalui pengklasifikasikan sebagai berikut :
-          Keputusan-keputusan perseorangan dan organisasi
Adalah keputusan yang dilakukan oleh perseorangan berupa keputusan berpatisipasi dan keputusan berproduksi demi organisasi.

-          Keputusan-keputusan pribadi dan organisasional
Chester Barnard menjelaskan adanya perbedaan antara keputusan pribadi dan organisasional yaitu, perbedaan dasarnya adalah bahwa keputusan-keputusan pribadi (personal decision) biasanya tidak dapat di delegasikan kepada orang lain, sedangkan keputusan-keputusan organisasional (organizational decision) sering didelegasikan.

-          Keputusan-keputusan dasar dan rutin
Mc. Farland mengemukakan bahwa keputusan-keputusan dasar merupakan keputusan unit investasi dalam jumlah besar, keputusan satu kali yang menyangkut komitmen (keterkaitan) jangka panjang dan relatif permanen, dan tinggi derajat pentingnya karena suatu kesalahan pengambilan keputusan akan mencelakakan organisasi secara serius. Sedangkan keputusan rutin adalah keputusan-keputusan yang sangat berlawanan dengan keputusan dasar. Tipe keputusan ini merupakan keputusan setiap hari bersifat sangat repetitif (berulang-ulang) dan mempunyai sedikit dampak pada organisasi keseluruhan.

Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secra organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.

Menurut Fisher pada hakekatnya ada dua model proses pengambilan keputusan yaitu :

a.      Model preskriptif (pemberian resep perbaikan)
-          Menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
-          Memberikan pedoman dasar, agenda, jadwal urut-urutan yang membantu kelompok mencapai konsensus
-          Diambil berdasarkan pada proses yang ideal
-          Contoh : model pemikiran reflektif yang dikemukakan oleh Dewey yaitu PERT

b.      Model deskriptif
-          Meneruskan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
-          Berhubungan dengan observasi kelompok yang melakukan pengambilan keputusan-keputusan dan menggambarkan proses tersebut
-          Diambil berdasarkan realitas observasi


c.      Faktor
Berikut ini adalah berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :
1.      Posisi
Posisi dibedakan menjadi letak posisi dan tingkatan posisi dalam pengambilan keputusan. Letak posisi dibedakan menjadi pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer). Sedangkan tingkatan posisi dibedakan menjadi strategis, pilicy (kebijakan), peraturan, organisasional, operasional, dan teknis.

2.      Masalah
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang diharapkan. Dapat dibedakan menjadi :
Masalah terstruktur dan tidak terstruktur. Selain itu dapat dibedakan juga menjadi masalah rutin dan insidentil.

3.      Situasi
Dapat dibedakan menjadi faktor yang konstan dan tidak konstan.

4.      Kondisi
Suatu keadaan yang berlaku pada tempat atau dimana kegiatan itu berlangsung.

5.      Tujuan

Selain faktor diatas, pendapat lain mengenai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam organisasi adalah :
1.      Keadaan interen organisasi.
2.      Keadaan ekstern organisasi.
3.      Tersedianya informasi yang diperlukan.
4.      Kepribadian dan kecakapan pengambilan dan keputusan.
Menurut Scott dan Mitchel proses pengambilan keputusan meliputi :
1.      Proses pencarian / penemuan tujuan
2.      Formulasi tujuan
3.      Pemilihan alternatif atau strategi untuk mencapai tujuan
4.      Mengevaluasi hasil-hasil.
Oleh                            : Widyatmi
                                      Izzati Amperaningrum
Gambar Sampul        : Toto Bes
Design dan Lay Out  : Toto Bes
Edisi pertama cetakan kelima,  Juli 1996
Diterbitkan pertama kali oleh Gunadarma
Hak cipta dilindungi undang-undang
Jakarta 1994

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI dan PENGERTIAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI



 1. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

a.      Definisi
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Chester I Barnard mendefinikasikan komunikasi adalah suatu alat dimana orang-orang yang bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan umum.

b.      Jenis Proses Organisasi
Dalam bahasan ini, di bicarakan pula mengenai proses-proses yang terjadi dalam organisasi (formal). Adapun mengenai proses-proses tersebut antara lain :
-          Proses mempengaruhi ( wewenang dan kekuasaan )
Suatu proses adalah setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan pengaruh menurut Scott dan Mitchell merupakan suatu transaksi sosial dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau kelompok orang lain untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Dalam hal ini suatu pengaruh sangat berhubungan dengan kekuasaan dan wewenang. Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempunyai pengaruh, sedangkan wewenang merupakan salah satu tipe dari kekuasaan.
Dalam proses mempengaruhi memcakup tiga unsur yaitu :
1.      Orang yang mempengaruhi ( O ).
2.      Metoda mempengaruhi  ( -> ).
3.      Orang yang dipengaruhi ( P ).
Secara singkat proses mempengaruhi dapat digambarkan sebagai berikut :
               O -> P
Metoda-metoda mempengaruhi tersebut, dilaukan dalam banyak konteks, hal ini benar terutama bila didasarkan pada kenyataan bahwa O dan P dapat ditafsirkan sebagai kelompok maupun individual. Oleh karena itu, daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan berikut :
1.      Antara perseorangan
2.      Kelompok dengan seseorang
3.      Kelompok dengan kelompok
4.      Seseorang dengan kelompok

Disamping bentuk-bentuk komunikasi yang bisa terjadi dalam suatu organisasi, bisa dilihat juga bagaimana komunikasi bisa dilakukan antara orang yang satu dengan orang yang lain.
Adapun cara-cara komunikasi dilakukan bisa melalui :
1.      Komunikasi langsung
Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam menyampaikna berita, laporan maupun perintah antara si pengirim berita (komunikator) kepada si penerima berita (komunikan) dilakukan secara langsung, sehingga kalau sipenerima berita melakukan  respon umpan balik yang terjadi juga diterima oleh sipengirim berita juga secara langsung pada saat itu juga.

2.      Komunikasi tidak langsung
Komunikasi yang terjadi jika dalam menyampaikan berita tidak dilakukan secara langsung, hanya melalui orang lain ataupun secara tertulis. Komunikasi ini mengakibatkan umpan balik yang terjadi juga tertunda.

3.      Komunikasi horisontal
Komunikasi ini terjadi apabila pesan, berita laporan maupun informasi yang disampaikan oleh si komunikator kepada si komunikan bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama karyawan maupun bertujuan untuk melakukan koordinasi dalam bekerja sama.

4.      Komunikasi formal
Kamunikasi yang dilakukan antara sesama anggota organisasi disesuaikan dengan urutan / tingkatan dalam struktur organiasasi. kalau komunikasi formal disampaikan dari atasan ke bawah kamunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan perintah. Akan tetapi kalau komunikasi dilakukan dari bawahan keatasan maka komunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan.

5.      Komunikasi informal (The Grapevine)
Komunikasi informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi. Komunikasi informal biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut kemulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organiosasi di mana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan periusahaan.  

c.      Kepimimpinan dalam organisasi
Kepimimpinan (leadership), adalah bagian tersendiri dari manajemen. Manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen memerlukan adanya kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha semua pekerja dalam mencapai semua tujuan organisasi, tanpa kepemimpinan hubungan antara tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang. Oleh karena itu kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses. Sebelum mencoba untuk menganalisa kedudukan kepemimpinan dalam suatu organisasi perlu ditelusuri dulu perkembangan teori kepemimpinan yaitu :
-          Teori sifat kepemimpinan
Analisa ilmiah tentang kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian pada para pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi, atau dukungan masyarakat. Keith davis mengihtisarkan ada empat ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi yaitu :
1. kecerdasan (intellegence)
2. kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (social maturity and breath)
3. motivasi dari dan dorongan berprestasi
4. sikap-sikap hubungan manusiawi.

2. Teori kelompok
Teori kelompok dalam kepemimpinan dikembangkan atas dasar ilmu psikolog sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya.
3. Teori situasional (contingency)
Pendekatan sifat maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional. Situasi – situasi tersebut digambarkan dalam tiga dimensi empirik yaitu :
a. hubungan pimpinan-anggota
b. tingkat dalam struktur tugas
c. posisi kekuasaan

4. Teori Path – Goal
Teori ini menganalisa pengaruh (dampak) kepemimpinan terutama perilaku pemimpin terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan empat tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin yaitu :
a. kepemimpinan direktif
b. kepemimpinan suportif
c. kepemimpinan partisipatif
d. kepemimpinan orientasi prestasi.


22.   PENGERTIAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


a.      Definisi
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan di antara berbagai alternatif yang mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaitan erat dengan semua fungsi-fungsi manajemen tradisional.

b.      Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan diinterpretasikan sebagai tercakup pada fungsi perencanaan manajemen, karena perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang, seperti penetapan tujuan, penentuan sumber daya yang digunakan dan pemutusan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Ada beberapa jenis pengambilan keputusan organisasi melalui pengklasifikasikan sebagai berikut :
-          Keputusan-keputusan perseorangan dan organisasi
Adalah keputusan yang dilakukan oleh perseorangan berupa keputusan berpatisipasi dan keputusan berproduksi demi organisasi.

-          Keputusan-keputusan pribadi dan organisasional
Chester Barnard menjelaskan adanya perbedaan antara keputusan pribadi dan organisasional yaitu, perbedaan dasarnya adalah bahwa keputusan-keputusan pribadi (personal decision) biasanya tidak dapat di delegasikan kepada orang lain, sedangkan keputusan-keputusan organisasional (organizational decision) sering didelegasikan.

-          Keputusan-keputusan dasar dan rutin
Mc. Farland mengemukakan bahwa keputusan-keputusan dasar merupakan keputusan unit investasi dalam jumlah besar, keputusan satu kali yang menyangkut komitmen (keterkaitan) jangka panjang dan relatif permanen, dan tinggi derajat pentingnya karena suatu kesalahan pengambilan keputusan akan mencelakakan organisasi secara serius. Sedangkan keputusan rutin adalah keputusan-keputusan yang sangat berlawanan dengan keputusan dasar. Tipe keputusan ini merupakan keputusan setiap hari bersifat sangat repetitif (berulang-ulang) dan mempunyai sedikit dampak pada organisasi keseluruhan.

Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secra organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.

Menurut Fisher pada hakekatnya ada dua model proses pengambilan keputusan yaitu :

a.      Model preskriptif (pemberian resep perbaikan)
-          Menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
-          Memberikan pedoman dasar, agenda, jadwal urut-urutan yang membantu kelompok mencapai konsensus
-          Diambil berdasarkan pada proses yang ideal
-          Contoh : model pemikiran reflektif yang dikemukakan oleh Dewey yaitu PERT

b.      Model deskriptif
-          Meneruskan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
-          Berhubungan dengan observasi kelompok yang melakukan pengambilan keputusan-keputusan dan menggambarkan proses tersebut
-          Diambil berdasarkan realitas observasi


c.      Faktor
Berikut ini adalah berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :
1.      Posisi
Posisi dibedakan menjadi letak posisi dan tingkatan posisi dalam pengambilan keputusan. Letak posisi dibedakan menjadi pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer). Sedangkan tingkatan posisi dibedakan menjadi strategis, pilicy (kebijakan), peraturan, organisasional, operasional, dan teknis.

2.      Masalah
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang diharapkan. Dapat dibedakan menjadi :
Masalah terstruktur dan tidak terstruktur. Selain itu dapat dibedakan juga menjadi masalah rutin dan insidentil.

3.      Situasi
Dapat dibedakan menjadi faktor yang konstan dan tidak konstan.

4.      Kondisi
Suatu keadaan yang berlaku pada tempat atau dimana kegiatan itu berlangsung.

5.      Tujuan

Selain faktor diatas, pendapat lain mengenai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam organisasi adalah :
1.      Keadaan interen organisasi.
2.      Keadaan ekstern organisasi.
3.      Tersedianya informasi yang diperlukan.
4.      Kepribadian dan kecakapan pengambilan dan keputusan.
Menurut Scott dan Mitchel proses pengambilan keputusan meliputi :
1.      Proses pencarian / penemuan tujuan
2.      Formulasi tujuan
3.      Pemilihan alternatif atau strategi untuk mencapai tujuan
4.      Mengevaluasi hasil-hasil.
Oleh                            : Widyatmi
                                      Izzati Amperaningrum
Gambar Sampul        : Toto Bes
Design dan Lay Out  : Toto Bes
Edisi pertama cetakan kelima,  Juli 1996
Diterbitkan pertama kali oleh Gunadarma
Hak cipta dilindungi undang-undang
Jakarta 1994

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI dan PENGERTIAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI



 1. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

a.      Definisi
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Chester I Barnard mendefinikasikan komunikasi adalah suatu alat dimana orang-orang yang bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan umum.

b.      Jenis Proses Organisasi
Dalam bahasan ini, di bicarakan pula mengenai proses-proses yang terjadi dalam organisasi (formal). Adapun mengenai proses-proses tersebut antara lain :
-          Proses mempengaruhi ( wewenang dan kekuasaan )
Suatu proses adalah setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan pengaruh menurut Scott dan Mitchell merupakan suatu transaksi sosial dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau kelompok orang lain untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Dalam hal ini suatu pengaruh sangat berhubungan dengan kekuasaan dan wewenang. Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempunyai pengaruh, sedangkan wewenang merupakan salah satu tipe dari kekuasaan.
Dalam proses mempengaruhi memcakup tiga unsur yaitu :
1.      Orang yang mempengaruhi ( O ).
2.      Metoda mempengaruhi  ( -> ).
3.      Orang yang dipengaruhi ( P ).
Secara singkat proses mempengaruhi dapat digambarkan sebagai berikut :
               O -> P
Metoda-metoda mempengaruhi tersebut, dilaukan dalam banyak konteks, hal ini benar terutama bila didasarkan pada kenyataan bahwa O dan P dapat ditafsirkan sebagai kelompok maupun individual. Oleh karena itu, daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan berikut :
1.      Antara perseorangan
2.      Kelompok dengan seseorang
3.      Kelompok dengan kelompok
4.      Seseorang dengan kelompok

Disamping bentuk-bentuk komunikasi yang bisa terjadi dalam suatu organisasi, bisa dilihat juga bagaimana komunikasi bisa dilakukan antara orang yang satu dengan orang yang lain.
Adapun cara-cara komunikasi dilakukan bisa melalui :
1.      Komunikasi langsung
Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam menyampaikna berita, laporan maupun perintah antara si pengirim berita (komunikator) kepada si penerima berita (komunikan) dilakukan secara langsung, sehingga kalau sipenerima berita melakukan  respon umpan balik yang terjadi juga diterima oleh sipengirim berita juga secara langsung pada saat itu juga.

2.      Komunikasi tidak langsung
Komunikasi yang terjadi jika dalam menyampaikan berita tidak dilakukan secara langsung, hanya melalui orang lain ataupun secara tertulis. Komunikasi ini mengakibatkan umpan balik yang terjadi juga tertunda.

3.      Komunikasi horisontal
Komunikasi ini terjadi apabila pesan, berita laporan maupun informasi yang disampaikan oleh si komunikator kepada si komunikan bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama karyawan maupun bertujuan untuk melakukan koordinasi dalam bekerja sama.

4.      Komunikasi formal
Kamunikasi yang dilakukan antara sesama anggota organisasi disesuaikan dengan urutan / tingkatan dalam struktur organiasasi. kalau komunikasi formal disampaikan dari atasan ke bawah kamunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan perintah. Akan tetapi kalau komunikasi dilakukan dari bawahan keatasan maka komunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan.

5.      Komunikasi informal (The Grapevine)
Komunikasi informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi. Komunikasi informal biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut kemulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organiosasi di mana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan periusahaan.  

c.      Kepimimpinan dalam organisasi
Kepimimpinan (leadership), adalah bagian tersendiri dari manajemen. Manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen memerlukan adanya kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha semua pekerja dalam mencapai semua tujuan organisasi, tanpa kepemimpinan hubungan antara tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang. Oleh karena itu kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses. Sebelum mencoba untuk menganalisa kedudukan kepemimpinan dalam suatu organisasi perlu ditelusuri dulu perkembangan teori kepemimpinan yaitu :
-          Teori sifat kepemimpinan
Analisa ilmiah tentang kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian pada para pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi, atau dukungan masyarakat. Keith davis mengihtisarkan ada empat ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi yaitu :
1. kecerdasan (intellegence)
2. kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (social maturity and breath)
3. motivasi dari dan dorongan berprestasi
4. sikap-sikap hubungan manusiawi.

2. Teori kelompok
Teori kelompok dalam kepemimpinan dikembangkan atas dasar ilmu psikolog sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya.
3. Teori situasional (contingency)
Pendekatan sifat maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional. Situasi – situasi tersebut digambarkan dalam tiga dimensi empirik yaitu :
a. hubungan pimpinan-anggota
b. tingkat dalam struktur tugas
c. posisi kekuasaan

4. Teori Path – Goal
Teori ini menganalisa pengaruh (dampak) kepemimpinan terutama perilaku pemimpin terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan empat tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin yaitu :
a. kepemimpinan direktif
b. kepemimpinan suportif
c. kepemimpinan partisipatif
d. kepemimpinan orientasi prestasi.


22.   PENGERTIAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


a.      Definisi
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan di antara berbagai alternatif yang mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaitan erat dengan semua fungsi-fungsi manajemen tradisional.

b.      Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan diinterpretasikan sebagai tercakup pada fungsi perencanaan manajemen, karena perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang, seperti penetapan tujuan, penentuan sumber daya yang digunakan dan pemutusan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Ada beberapa jenis pengambilan keputusan organisasi melalui pengklasifikasikan sebagai berikut :
-          Keputusan-keputusan perseorangan dan organisasi
Adalah keputusan yang dilakukan oleh perseorangan berupa keputusan berpatisipasi dan keputusan berproduksi demi organisasi.

-          Keputusan-keputusan pribadi dan organisasional
Chester Barnard menjelaskan adanya perbedaan antara keputusan pribadi dan organisasional yaitu, perbedaan dasarnya adalah bahwa keputusan-keputusan pribadi (personal decision) biasanya tidak dapat di delegasikan kepada orang lain, sedangkan keputusan-keputusan organisasional (organizational decision) sering didelegasikan.

-          Keputusan-keputusan dasar dan rutin
Mc. Farland mengemukakan bahwa keputusan-keputusan dasar merupakan keputusan unit investasi dalam jumlah besar, keputusan satu kali yang menyangkut komitmen (keterkaitan) jangka panjang dan relatif permanen, dan tinggi derajat pentingnya karena suatu kesalahan pengambilan keputusan akan mencelakakan organisasi secara serius. Sedangkan keputusan rutin adalah keputusan-keputusan yang sangat berlawanan dengan keputusan dasar. Tipe keputusan ini merupakan keputusan setiap hari bersifat sangat repetitif (berulang-ulang) dan mempunyai sedikit dampak pada organisasi keseluruhan.

Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secra organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.

Menurut Fisher pada hakekatnya ada dua model proses pengambilan keputusan yaitu :

a.      Model preskriptif (pemberian resep perbaikan)
-          Menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
-          Memberikan pedoman dasar, agenda, jadwal urut-urutan yang membantu kelompok mencapai konsensus
-          Diambil berdasarkan pada proses yang ideal
-          Contoh : model pemikiran reflektif yang dikemukakan oleh Dewey yaitu PERT

b.      Model deskriptif
-          Meneruskan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
-          Berhubungan dengan observasi kelompok yang melakukan pengambilan keputusan-keputusan dan menggambarkan proses tersebut
-          Diambil berdasarkan realitas observasi


c.      Faktor
Berikut ini adalah berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :
1.      Posisi
Posisi dibedakan menjadi letak posisi dan tingkatan posisi dalam pengambilan keputusan. Letak posisi dibedakan menjadi pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer). Sedangkan tingkatan posisi dibedakan menjadi strategis, pilicy (kebijakan), peraturan, organisasional, operasional, dan teknis.

2.      Masalah
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang diharapkan. Dapat dibedakan menjadi :
Masalah terstruktur dan tidak terstruktur. Selain itu dapat dibedakan juga menjadi masalah rutin dan insidentil.

3.      Situasi
Dapat dibedakan menjadi faktor yang konstan dan tidak konstan.

4.      Kondisi
Suatu keadaan yang berlaku pada tempat atau dimana kegiatan itu berlangsung.

5.      Tujuan

Selain faktor diatas, pendapat lain mengenai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam organisasi adalah :
1.      Keadaan interen organisasi.
2.      Keadaan ekstern organisasi.
3.      Tersedianya informasi yang diperlukan.
4.      Kepribadian dan kecakapan pengambilan dan keputusan.
Menurut Scott dan Mitchel proses pengambilan keputusan meliputi :
1.      Proses pencarian / penemuan tujuan
2.      Formulasi tujuan
3.      Pemilihan alternatif atau strategi untuk mencapai tujuan
4.      Mengevaluasi hasil-hasil.
Oleh                            : Widyatmi
                                      Izzati Amperaningrum
Gambar Sampul        : Toto Bes
Design dan Lay Out  : Toto Bes
Edisi pertama cetakan kelima,  Juli 1996
Diterbitkan pertama kali oleh Gunadarma
Hak cipta dilindungi undang-undang
Jakarta 1994
Follow Me