1. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
a.
Definisi
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Chester
I Barnard mendefinikasikan komunikasi adalah suatu alat dimana orang-orang yang
bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan umum.
b.
Jenis Proses Organisasi
Dalam
bahasan ini, di bicarakan pula mengenai proses-proses yang terjadi dalam
organisasi (formal). Adapun mengenai proses-proses tersebut antara lain :
-
Proses mempengaruhi ( wewenang
dan kekuasaan )
Suatu
proses adalah setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manajemen untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan pengaruh menurut Scott dan Mitchell
merupakan suatu transaksi sosial dimana seorang atau kelompok orang digerakkan
oleh seseorang atau kelompok orang lain untuk melakukan kegiatan yang sesuai
dengan harapan mereka yang mempengaruhi. Dalam hal ini suatu pengaruh sangat
berhubungan dengan kekuasaan dan wewenang. Yang dimaksud dengan kekuasaan
adalah kemampuan untuk mempunyai pengaruh, sedangkan wewenang merupakan salah
satu tipe dari kekuasaan.
Dalam proses mempengaruhi
memcakup tiga unsur yaitu :
1.
Orang
yang mempengaruhi ( O ).
2. Metoda mempengaruhi ( -> ).
3. Orang yang dipengaruhi ( P ).
Secara
singkat proses mempengaruhi dapat digambarkan sebagai berikut :
O -> P
Metoda-metoda
mempengaruhi tersebut, dilaukan dalam banyak konteks, hal ini benar terutama
bila didasarkan pada kenyataan bahwa O dan P dapat ditafsirkan sebagai kelompok
maupun individual. Oleh karena itu, daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan
berikut :
1. Antara perseorangan
2. Kelompok dengan seseorang
3. Kelompok dengan kelompok
4. Seseorang dengan kelompok
Disamping
bentuk-bentuk komunikasi yang bisa terjadi dalam suatu organisasi, bisa dilihat
juga bagaimana komunikasi bisa dilakukan antara orang yang satu dengan orang
yang lain.
Adapun cara-cara
komunikasi dilakukan bisa melalui :
1.
Komunikasi langsung
Yaitu komunikasi yang dilakukan
dalam menyampaikna berita, laporan maupun perintah antara si pengirim berita
(komunikator) kepada si penerima berita (komunikan) dilakukan secara langsung,
sehingga kalau sipenerima berita melakukan
respon umpan balik yang terjadi juga diterima oleh sipengirim berita
juga secara langsung pada saat itu juga.
2.
Komunikasi tidak langsung
Komunikasi yang terjadi jika
dalam menyampaikan berita tidak dilakukan secara langsung, hanya melalui orang
lain ataupun secara tertulis. Komunikasi ini mengakibatkan umpan balik yang
terjadi juga tertunda.
3.
Komunikasi horisontal
Komunikasi ini terjadi apabila
pesan, berita laporan maupun informasi yang disampaikan oleh si komunikator
kepada si komunikan bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama
karyawan maupun bertujuan untuk melakukan koordinasi dalam bekerja sama.
4.
Komunikasi formal
Kamunikasi yang dilakukan antara
sesama anggota organisasi disesuaikan dengan urutan / tingkatan dalam struktur
organiasasi. kalau komunikasi formal disampaikan dari atasan ke bawah
kamunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan perintah. Akan tetapi
kalau komunikasi dilakukan dari bawahan keatasan maka komunikasi ini biasanya
digunakan untuk menyampaikan pesan.
5.
Komunikasi informal (The
Grapevine)
Komunikasi informal yang terjadi
karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
Komunikasi informal biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar
angin dari mulut kemulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organiosasi
di mana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan
dengan periusahaan.
c.
Kepimimpinan dalam organisasi
Kepimimpinan (leadership), adalah
bagian tersendiri dari manajemen. Manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
memerlukan adanya kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan
pengarahan terhadap usaha semua pekerja dalam mencapai semua tujuan organisasi,
tanpa kepemimpinan hubungan antara tujuan perseorangan dengan tujuan organisasi
mungkin menjadi renggang. Oleh karena itu kepemimpinan sangat diperlukan bila
suatu organisasi ingin sukses. Sebelum mencoba untuk menganalisa kedudukan
kepemimpinan dalam suatu organisasi perlu ditelusuri dulu perkembangan teori
kepemimpinan yaitu :
-
Teori sifat kepemimpinan
Analisa ilmiah tentang
kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian pada para pemimpin itu
sendiri. Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan
fungsi situasi, teknologi, atau dukungan masyarakat. Keith davis mengihtisarkan
ada empat ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan
dalam organisasi yaitu :
1.
kecerdasan (intellegence)
2.
kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (social maturity and breath)
3.
motivasi dari dan dorongan berprestasi
4.
sikap-sikap hubungan manusiawi.
2. Teori kelompok
Teori kelompok dalam kepemimpinan
dikembangkan atas dasar ilmu psikolog sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk
pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara
pemimpin dan bawahannya.
3. Teori
situasional (contingency)
Pendekatan sifat maupun kelompok
terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh,
perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional. Situasi – situasi tersebut
digambarkan dalam tiga dimensi empirik yaitu :
a.
hubungan pimpinan-anggota
b.
tingkat dalam struktur tugas
c.
posisi kekuasaan
4. Teori Path –
Goal
Teori ini menganalisa pengaruh
(dampak) kepemimpinan terutama perilaku pemimpin terhadap motivasi bawahan,
kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan empat tipe atau gaya pokok
perilaku pemimpin yaitu :
a.
kepemimpinan direktif
b.
kepemimpinan suportif
c.
kepemimpinan partisipatif
d.
kepemimpinan orientasi prestasi.
22. PENGERTIAN
KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
a.
Definisi
Pengambilan keputusan secara
universal didefinisikan sebagai pemilihan di antara berbagai alternatif yang
mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan
keputusan berkaitan erat dengan semua fungsi-fungsi manajemen tradisional.
b.
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan diinterpretasikan sebagai tercakup pada fungsi perencanaan manajemen,
karena perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka
panjang, seperti penetapan tujuan, penentuan sumber daya yang digunakan dan
pemutusan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Ada
beberapa jenis pengambilan keputusan organisasi melalui pengklasifikasikan
sebagai berikut :
-
Keputusan-keputusan perseorangan
dan organisasi
Adalah
keputusan yang dilakukan oleh perseorangan berupa keputusan berpatisipasi dan
keputusan berproduksi demi organisasi.
-
Keputusan-keputusan pribadi dan
organisasional
Chester
Barnard menjelaskan adanya perbedaan antara keputusan pribadi dan
organisasional yaitu, perbedaan dasarnya adalah bahwa keputusan-keputusan
pribadi (personal decision) biasanya tidak dapat di delegasikan kepada orang
lain, sedangkan keputusan-keputusan organisasional (organizational decision)
sering didelegasikan.
-
Keputusan-keputusan dasar dan
rutin
Mc.
Farland mengemukakan bahwa keputusan-keputusan dasar merupakan keputusan unit
investasi dalam jumlah besar, keputusan satu kali yang menyangkut komitmen
(keterkaitan) jangka panjang dan relatif permanen, dan tinggi derajat
pentingnya karena suatu kesalahan pengambilan keputusan akan mencelakakan
organisasi secara serius. Sedangkan keputusan rutin adalah keputusan-keputusan
yang sangat berlawanan dengan keputusan dasar. Tipe keputusan ini merupakan
keputusan setiap hari bersifat sangat repetitif (berulang-ulang) dan mempunyai
sedikit dampak pada organisasi keseluruhan.
Suatu
keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana
terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan
suatu keputusan adalah rasional secra organisasional bila keputusan diarahkan
ke tujuan-tujuan individual.
Menurut
Fisher pada hakekatnya ada dua model proses pengambilan keputusan yaitu :
a. Model
preskriptif (pemberian resep perbaikan)
-
Menerangkan
bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan
-
Memberikan
pedoman dasar, agenda, jadwal urut-urutan yang membantu kelompok mencapai
konsensus
-
Diambil
berdasarkan pada proses yang ideal
-
Contoh
: model pemikiran reflektif yang dikemukakan oleh Dewey yaitu PERT
b. Model
deskriptif
-
Meneruskan
bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
-
Berhubungan
dengan observasi kelompok yang melakukan pengambilan keputusan-keputusan dan
menggambarkan proses tersebut
-
Diambil
berdasarkan realitas observasi
c.
Faktor
Berikut
ini adalah berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :
1. Posisi
Posisi
dibedakan menjadi letak posisi dan tingkatan posisi dalam pengambilan
keputusan. Letak posisi dibedakan menjadi pembuat keputusan (decision maker),
penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer). Sedangkan tingkatan
posisi dibedakan menjadi strategis, pilicy (kebijakan), peraturan, organisasional,
operasional, dan teknis.
2. Masalah
Masalah
merupakan penyimpangan dari apa yang diharapkan. Dapat dibedakan menjadi :
Masalah
terstruktur dan tidak terstruktur. Selain itu dapat dibedakan juga menjadi
masalah rutin dan insidentil.
3. Situasi
Dapat
dibedakan menjadi faktor yang konstan dan tidak konstan.
4. Kondisi
Suatu
keadaan yang berlaku pada tempat atau dimana kegiatan itu berlangsung.
5. Tujuan
Selain
faktor diatas, pendapat lain mengenai faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan dalam organisasi adalah :
1.
Keadaan
interen organisasi.
2.
Keadaan
ekstern organisasi.
3.
Tersedianya
informasi yang diperlukan.
4.
Kepribadian
dan kecakapan pengambilan dan keputusan.
Menurut Scott dan Mitchel proses
pengambilan keputusan meliputi :
1.
Proses
pencarian / penemuan tujuan
2.
Formulasi
tujuan
3.
Pemilihan
alternatif atau strategi untuk mencapai tujuan
4.
Mengevaluasi
hasil-hasil.
Oleh :
Widyatmi
Izzati Amperaningrum
Gambar Sampul :
Toto Bes
Design dan Lay Out :
Toto Bes
Edisi pertama cetakan kelima, Juli 1996
Diterbitkan pertama kali oleh Gunadarma
Hak cipta dilindungi undang-undang
Jakarta 1994